Profil Lajnah Bahtsul Masa’il Pondok Pesantren Lirboyo

Lajnah Bahtsul Masail Pondok Pesantren Lirboyo (LBM P2L), di awal kelahirannya, bernama Majelis Musyawarah Pondok Pesantren Lirboyo (MM-PPL), dan secara sturuktural merupakan bagian tak terpisahkann dari manajemen kepengurusan Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien (MHM) Pondok Pesantren Lirboyo. Dengan kegiatan utama bahtsul masail dan musyawarah, MMPPL berkembang menjadi wahana penempaan santri-santri berbakat di bidang keilmuan agama. Setelah sekian tahun mampu membuktikan kiprah nyata, maka seiring dengan perubahan nama menjadi Lajnah Bahtsul Masail Pondok Pesantren Lirboyo (LBM-P2L), pada akhir tahun 2001, bertepatan dengan penutupan bahtsul masa-il di masjid Lirboyo, KH. Ahmad Idris Marzuqi atas nama Badan Pembina Kesejahteraan Pondok Pesantren Lirboyo (BPK P2L) mengeluarkan maklumat tentang status LBM P2L yang menjadi badan otonom dan mempunyai otoritas khusus dalam menentukan dan mengatur segala kebijakannya.
Setelah sebelumnya bermarkas di Kantor MHM sebagai manajemen induknya, maka selepas status otonom, LBM-P2L boyongan markas yang multifunhgsi itu (sebagai ruang perpustakaan, ruang musyawarah dan ruang rehat pengurus LBM-P2L) menuju ke Gedung Al-Ikhwan lantai II.
Berkembang pesatnya koleksi kitab perpustakaan menambah beban lantai Gedung tua Al-Ikhwan. Kondisi ini disikapi oleh segenap masyayikh Badan Pembina yang memutuskan untuk membangun gedung baru di depan Gedung Al-Ikhlas. Tanggal 9 Muharram 1432 H. yang lalu, dilakukan peletakan batu pertama gedung baru perpustakaan dan LBM P2L tiga lantai.